1. Tujuan
Menggali dan memaknai hidup doa dan campur tangan Tuhan dalam hidup.
2. Nyanyian Pembuka “O Datanglah, Imanuel“ (PS 442)
O datanglah, Imanuel, tebus umat-Mu Israel
yang dalam berkeluh kesah menantikan Penolongnya.
Bersukalah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
Tuhan Allah, datanglah, Firman-Mu berkuasalah,
seperti waktu Kau beri di atas puncak Sinai.
Bersukalah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
O datang, Tunas Isai, patahkan belenggu pedih;
dan umat-Mu slamatkanlah, sengsaranya musnahkanlah.
Bersukalah, hai Israel, menyambut Sang Imanuel!
3. Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
4. Doa Pembuka
Bapa yang Mahakuasa, Putera-Mu, Yesus Kristus, mengajari kami untuk berdoa kepada-Mu. Kami pun percaya, bahwa kepada-Mulah setiap doa kami diantar dan dikabulkan. Bantulah kami untuk semakin membuka hati kami akan kasih-Mu agar kami mengerti: betapa Engkau dekat dengan kami,
betapa Engkau sangat mengasihi kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.
5. Pengantar
Doa merupakan sarana terbaik bagi kita umat kristiani untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Lewat doa, kita dapat mengungkapkan segala keluh kesah, syukur dan segala perasaan kita kepada Tuhan. Melalui doa pula, hidup kita terbangun secara spiritual, iman kita semakin bertumbuh karena keyakinan kita akan kuasa Tuhan dalam setiap doa yang kita panjatkan. Dalam situasi pandemi ini, doa juga menjadi sarana kita untuk tetap merekatkan hubungan dengan keluarga, teman dan sanak saudara yang lain. Orang mengatakan, jauh di mata, namun dekat di doa.
Pertemuan Iman ketiga di masa Adven ini, kita akan menggali dan memaknai pengalaman hidup doa kita dan juga mengenal serta memaknai campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Terkabul atau tidaknya doa permohonan kita adalah kehendak Tuhan. Lantas, apa yang akan kita lakukan jika doa kita terkabul? Sementara, apa yang akan kita lakukan jika ternyata permohonan kita tidak terkabul? Dengan keterbukaan hati, kita akan belajar bersama untuk mendalami tema ketiga, bertekun dalam doa.
6. Inspirasi Hidup
KESAKSIAN SANDRA DEWI TENTANG NOVENA TIGA SALAM MARIA
Sandra Dewi adalah salah satu artis Indonesia yang beragama Katolik. Meski sudah menempati tangga kesuksesan, ia tak pernah lupa akan campur tangan Tuhan dalam hidupnya. Dalam beberapa sesi wawancaranya sebagai public figure, Sandra Dewi selalu menekankan bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa jika bukan karena kebesaran Tuhan. Istri Harvey Moeis ini juga sering membagikan pengalaman iman yang dialaminya sebagai pengikut Kristus. Salah satunya adalah perjuangan dia untuk bertemu dengan jodohnya yang saat ini sudah resmi menjadi suaminya. Di usia yang sudah tidak muda lagi, Sandra Dewi sempat dilanda kecemasan. Namun, ia selalu berkata, bahwa di dalam rasa cemas itu, ia selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.
Wanita 36 tahun ini sering mendaraskan novena dan tak pernah berhenti berdoa. Hingga tiba waktunya, Tuhan mengirimkan seorang lelaki baik dalam hidupnya. Beberapa hari lalu, ia kembali membagikan kisah imannya. Kali ini tentang mukjizat yang diterimanya dari Tuhan saat mengandung anak keduanya yang baru saja lahir pada 2 September 2019 lalu.
Sandra menceritakan, bahwa saat usia kehamilannya menginjak 25 minggu (8-9 bulan), ia sempat mengalami kendala. Bahkan, ia sampai pasrah kalau memang dirinya harus melahirkan dengan cara cesar. Tahu bahwa kehamilannya kali ini sedikit bermasalah, ia dan suaminya mulai mendaraskan Novena Tiga Salam Maria. Mereka berdua percaya, bahwa tangan Tuhan akan berkarya atas mereka.
“Tujuh hari yang lalu, tanggal 2 September 2019 pukul 22.07 WIB, putera kami yang kedua Mikhael Moeis telah lahir ke dunia dengan berat 3,5 kg dan panjang badan 51 cm. Dari awal kehamilan sampai persalinan kali ini sangat penuh mukjizat dan cerita. Dari awal kehamilan yang enggak eneg, enggak muntah, sampai sering lupa kalau lagi hamil, sampai minggu ke-37, posisi kepala bayi belum balik ke bawah (sungsang), kemudian saya dan suami berdoa Novena Tiga Salam Maria,” tulis Sandra Dewi di Instagramnya.
Keduanya berserah kepada Tuhan, bahwa apapun rencana-Nya, biarlah semua terjadi sesuai kehendak Tuhan. Akhirnya, permohonan mereka dikabulkan. Pada minggu ke-38, posisi kepala bayi sudah berbalik berada di bawah dan siap lahir secara normal.
Atas apa yang dialaminya ini, ibu dari dua anak ini tidak pernah berhenti mengucap syukur kepada Bunda Maria karena telah membantu mengabulkan doa-doanya. “Terima kasih kepada Bapa yang ada di Surga, Yesus Kristus dan Bunda Maria yang sudah mengabulkan doaku. Persalinan berjalan lancar dan normal, bayiku juga sehat,” tambahnya.
7. Inspirasi Kitab Suci
HAL PENGABULAN DOA (MAT 7: 7-11)
Suatu ketika, Yesus bersabda: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak -anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
8. Panduan Sharing Pengalaman
Hanya satu yang Dia minta, agar kita percaya, sampai mukjizat menjadi nyata! Demikian penggalan lirik lagu “Dia Mengerti” yang dipopulerkan oleh penyanyi Maria Shandi. Iman atau kepercayaan kita akan kuasa Tuhan menjadi kunci utama keselamatan kita; kunci utama terkabulnya setiap permohonan kita. Akan tetapi, apakah semua permintaan kita terkabul? Tentu tidak. Terkadang, Tuhan justru memberikan sesuatu yang lebih besar dari yang kita minta, atau permohonan kita terkabul pada waktu yang lama, yaitu pada waktu yang tepat.
Di tengah pandemi ini, sering iman kita diuji. Pandemi yang tak kunjung berakhir, kasus Covid-19 yang terus naik dan kebijakan pemerintah untuk memperpanjang masa PPKM membuat kita jenuh. Kesetiaan kita untuk bertekun dalam doa dan percaya akan rencana Tuhan bisa jadi terasa kendor.
Kali ini, mari kita saling berbagi pengalaman tentang kekuatan doa dan juga proses kita di dalamnya ketika bertekun dalam doa. Semoga dengan berbagi pengalaman ini, kita semakin diteguhkan untuk terus bertekun dalam doa dan percaya akan rencana Tuhan.
- Apakah Anda memiliki kisah yang serupa dengan kisah Sandra Dewi? Ceritakan pengalaman Anda menerima “mukjizat” atau buah dari ketekunan berdoa!
- Apa yang Anda lakukan ketika permohonan yang Anda minta tidak terkabul atau justru diberikan sesuatu yang lain (yang tidak diminta)?
- Dalam Sinode Keuskupan disebutkan tentang aspek kehidupan beriman yang mendalam. Bagaimana Anda mengaplikasikan pengalaman doa Anda dalam kehidupan harian?
9. Peneguhan
Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Perikop dari Inspirasi Kitab Suci di atas meneguhkan kita, bahwa Tuhan akan selalu mengabulkan apa yang kita minta. Meskipun pada kenyataannya, Tuhan pun juga tidak selalu memberikan apa yang kita minta. Mengapa hal ini terjadi ? Karena Tuhan mengetahui kebutuhan kita yang sesungguhnya. Kita, manusia, berpikir dengan cara kita sebagai manusia, tetapi Tuhan itu melampaui batas kita sebagai manusia. Tuhan lebih memahami apa yang terbaik untuk kita.
Dalam hal ini, fokus kita adalah disposisi hati kita ketika “meminta” sesuatu kepada Tuhan, bukan apa yang kita minta. Yesus mengajarkan kepada kita untuk meminta kepada Bapa. Dengan demikian, jelas bahwa ketika kita membutuhkan sesuatu, sebaiknya kita meminta kepada Bapa yang di Surga, bukan kepada yang lain.
Permintaan atau permohonan tersebut biasanya disampaikan dalam doa. Para orang kudus menjadi teladan kita dalam hal doa. Gelar kekudusan mereka dapatkan karena ketekunan mereka dalam doa. Bahkan, Yesus dan Bunda Maria juga memiliki kebiasaan berdoa (lih. Yoh 17, Kis 1:14). Maka, mari bertekunlah dalam doa, sebab Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.
10. Doa Penutup
Yesus, Putera Allah yang hidup, syukur kepada-Mu atas segala inspirasi yang telah kami bagi dan kami terima. Semoga pengalaman kehidupan doa yang kami dengarkan mampu menumbuhkan iman kami akan Engkau dan juga semoga mampu menyemangati kami untuk tekun membangun komunikasi dengan-Mu melalui doa. Berkatilah kami dan segala tugas perutusan kami di dunia ini, semoga dengan kekuatan iman kami akan Engkau, kami terus bertekun dalam doa, derma dan kasih. Semua ini demi kemuliaan nama-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.
11. Berkat
P : Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa memberkati kita semua, Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Pertemuan iman kita sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
12. Lagu Penutup “Maria, Kau Penuh Berkat” (PS 450)
Maria, kau penuh berkat, terpilih oleh Allahmu;
mendapat tugas yang berat: menjadi ibu penebus.
Kau melebihi kaummu perihal tugas dan rahmat:
engkau mengikut putramu di jalan salib yang berat.
Sekarang kau teladanku di dalam ketaatanmu.
Bersama Greja putramu, kepada Tuhan Allahmu.