Sahabat Yesus yang terkasih…
Laman ini meringkaskan sebuah artikel dengan judul “The narrative of the popes words, actions and appearances to outline a character in the public eye. The case of Leo XIV” yang ditulis oleh Juan Narbona, Jordi Pujol & Lorenzo Cantoni dan diterbitkan pada jurnal Church, Communication and Culture, 2025. Artikel ini menganalisis bagaimana Paus Leo XIV membentuk narasi publiknya selama bulan pertama pontifikatnya melalui 3(tiga) elemen utama, yaitu Tindakan (actions), Kata-kata (speeches), dan Penampilan fisik (appearance).
Pemilihan Paus selalu menarik perhatian global (lebih dari 4.000 jurnalis meliput pemilihan Leo XIV). Berbeda dengan pemilihan politik, profil calon Paus jarang diketahui publik sebelumnya. Pontifikat dipandang sebagai narasi historis, di mana Paus adalah protagonis yang membangun makna melalui kata, tindakan, dan simbol. Dalam artikel ini, pendekatan yang digunakan untuk analisis adalah konsep Narrative Identity dari Paul Ricoeur (1992), yang menekankan hubungan antara Idem-identity (sameness) tentang kesinambungan institusional dan Ipse-identity (selfhood) tentang ekspresi personalitas dan kebebasan.
Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dibawah ini.
A. Tindakan: Doer dan Deed
Idem-identity (kesinambungan)
- Presentasi dari Loggia delle Benedizioni
- Pemilihan nama dan lambang
- Misa inaugurasi di Basilika Santo Petrus
- Audiensi dengan pemimpin dunia
- Pembukaan apartemen kepausan
Ipse-identity (inisiatif personal)
- Kunjungan ke kuria Ordo Agustinus (mantan prior general)
- Ziarah ke Madonna del Buon Consiglio
- Kunjungan ke makam Paus Fransiskus
- Telepon dengan Putin dan Zelensky (inisiatif perdamaian)
- Pilihan bahasa: berbicara dalam bahasa Spanyol (kenangan misi di Peru), bukan Inggris pada pidato pertama.
B. Kata-kata : Narasi Awal
Analisis kuantitatif berdasarkan frekuensi kata yang sering disampaikan : God/Jesus/Christ (631), Church (185), Peace (99), Love (106), Hope (68).
Tema utama yang sering disampaikan oleh Paus LeoXIV adalah :
- Perdamaian & Jembatan Dialog : Salam pertama: “Peace be with you all!”. Komitmen mediasi konflik (Gaza, Ukraina), dan menekankan listening sebagai nilai spiritual Agustinus.
- Kesatuan Gereja : “United Church as leaven for a reconciled world.” Sinodalitas, dialog, dan doa sebagai dasar persatuan.
- Sentralitas Kristus : “Move aside so that Christ may remain.” Seruan untuk pertobatan, doa, dan kasih radikal.
- Makna Institusional : “Popes pass, the Curia remains.” Mengandalkan struktur kuria untuk kesinambungan.
- Perhatian pada keluarga & kaum rentan : Mengutip Rerum Novarum bahwa keluarga sebagai dasar masyarakat. Menekankan martabat manusia, imigran, dan yang lemah.
C. Penampilan : Simbolisme Visual
- Penampilan pertama mengenakan mozzetta merah dan salib emas, berbeda dengan kesederhanaan Paus Fransiskus.
- Tetap memakai sepatu hitam biasa, menandakan kesinambungan dengan gaya sederhana.
- Lambang kepausan simbol Agustinus (lili putih, hati tertusuk panah di atas Alkitab, motto “In Illo uno unum”)
- Pilihan ini mencerminkan institusionalitas dan spiritualitas Agustinus. Berkah Dalem
Kontributor : Komsos
Keterangan :
- Loggia delle Benedizioni adalah balkon tengah di bagian depan Basilika Santo Petrus di Roma
- Rerum novarum adalah ensiklik kepausan yang dikeluarkan oleh Paus Leo XIII pada tahun 1891. Ensiklik ini membahas masalah sosial dan ekonomi yang timbul akibat Revolusi Industri dan menjadi dasar ajaran sosial Katolik modern.
- Madonna del Buon Consiglio, atau “Bunda Maria Penasihat yang Baik,” adalah gelar Maria yang terkait dengan lukisan ajaib di Basilika Kecil Genazzano, Italia. Lukisan ini menggambarkan Bunda Maria menggendong Bayi Yesus dan diabadikan di gereja Agustinian di Genazzano, yang pengelolaannya dipercayakan kepada Ordo Santo Agustinus pada tahun 1356.