Sahabat Yesus yang terkasih..
Ensiklik Laudato SI’ diterbitkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015, hanya beberapa bulan sebelum Konferensi Paris tentang Perubahan Iklim dan pengesahan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDG) oleh PBB. Dokumen ini menarik perhatian luas karena Gereja Katolik secara eksplisit menyatakan sikapnya terhadap krisis sosial-ekonomi dan lingkungan global.
Halaman ini akan meringkaskan sebuah pandangan global tentang evaluasi dampak ensiklik Paus Fransiskus yaitu Laudato SI’. Ringkasan diambilkan dari karya ilmiah dengan judul “LAUDATO SI’ and its influence on sustainable development five years later: A first LOOK at the academic productivity associated to this encyclical” yang ditulis oleh M. Carmen Molina dan Magui Pérez-Garrido, serta diterbitkan dalam jurnal Environmental Development tahun 2022 (Q1).
Artikel tersebut bertujuan untuk mengevaluasi dampak ensiklik Paus Fransiskus yaitu Laudato SI’ (LS), terhadap pengembangan berkelanjutan dan produktivitas akademik 5(lima) tahun setelah diterbitkan yaitu dari tahun 2015 sampai dengan 2020. Artikel ini juga membahas tentang bagaimana Laudato SI’ (LS) memengaruhi literatur ilmiah lintas disiplin ilmu, termasuk Teologi, Ekonomi, Politik, dan Ilmu Lingkungan.
Peneliti mengumpulkan artikel-artikel dari SCOPUS dan Web of Science dan kemudian disaring menjadi 238 artikel yang akan dikaji. Hasil kajian artikel menunjukkan bahwa artikel-artikel ilmiah dapat diklasifikasikan ke dalam 9 (sembilan) kategori, yaitu :
- Ekoteologi dan Filsafat : Fokus pada hubungan antara teologi, spiritualitas, dan isu lingkungan.
- Ekonomi dan Politik Lingkungan : Menganalisis dampak LS terhadap kebijakan ekonomi dan politik berkelanjutan.
- Etika Lingkungan : Menyoroti nilai-nilai moral dan etika dalam menghadapi krisis lingkungan.
- Misiologi dan Pastoral : Berkaitan dengan peran pastoral dan misi gereja dalam isu lingkungan.
- Ekumenisme : Menyentuh kerja sama lintas agama dan denominasi dalam merespons krisis ekologi.
- Pendidikan dan Budaya Lingkungan : Menganalisis pengaruh LS dalam pendidikan dan transformasi budaya menuju keberlanjutan.
- Dampak Media dan Komunikasi Sosial : Mempelajari bagaimana LS diberitakan dan dibahas di media massa dan sosial.
- Isu Sosial : Dibagi lagi menjadi 3(tiga) subkategori, yaitu Kemajuan dan Pembangunan; Keberlanjutan dan Manajemen Perkotaan; Migrasi, Kesehatan, dan Gender
- Komentar Ilmiah dan Sosial : Artikel yang menilai LS dari perspektif ilmiah dan sosial secara umum, termasuk editorial dan opini di jurnal ilmiah ternama.
Kemudian peneliti menemukan hasil sebagai berikut :
- Produktivitas Akademik Tinggi : LS menjadi dokumen Katolik paling banyak dikutip dalam literatur ilmiah. 49 artikel masuk dalam jurnal bereputasi tinggi (JCR), hampir 50% di antaranya berada di kuartil 1 (Q1).
- Dampak Multidisipliner : LS dikaji dalam konteks teologi, etika, ekonomi, politik, dan sains. Mendorong diskusi tentang ekonomi berkelanjutan, etika lingkungan, dan inovasi sosial.
- Kontribusi terhadap Pembangunan Berkelanjutan : Mendorong ekonomi pasca-kapitalis (Ekonomi Sirkular, Degrowth, Ekonomi Kebaikan Bersama), Menginspirasi proyek-proyek keberlanjutan di kota dan komunitas Katolik, Menjadi dasar diskusi dalam Forum Internasional seperti G20 Interfaith Forum.
- Pengaruh Sosial dan Politik : Meningkatkan kesadaran publik terhadap isu lingkungan, terutama di negara-negara Katolik, Menghadapi resistensi dari kelompok konservatif dan populis.
Laudato SI’ telah memberikan kontribusi besar terhadap pemikiran akademik dan sosial mengenai pembangunan berkelanjutan. Dengan pendekatan yang menggabungkan sains, etika, dan spiritualitas, LS berhasil menjembatani dunia agama dan ilmu pengetahuan dalam menghadapi krisis lingkungan global. Berkah Dalem
Kontributor : Komsos